26 April 2017

TNI AU Gandeng Kemenhub untuk Integrasikan Radar

26 April 2017
Integrasi radar militer dan sipil (image : DilMil)

Yogyakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan TNI AU akan menambah radar miliknya yang saat ini berjumlah 20 radar menjadi 32 buah. Selain itu TNI AU juga akan mengintegrasikan radarnya dengan radar milik Kemenhub. 

"(TNI AU) juga akan melengkapi radar Lanud yang saat ini ada 20 dan ke depan akan ditambah 6 dan 6 lagi (12 buah). Total yang akan kita miliki ada 32 radar," ujar Hadi usai meresmikan Monumen F-5 E/F Tiger II di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Selasa (25/4/2017). 

Angka 32 radar, kata Hadi, masih merupakan jumlah basic minimun force dan dinilai belum ideal. Sedangkan jumlah idealnya lebih dari itu. Untuk mengatasi persoalan itu, saat ini TNI AU telah bekerjasama dengan Kemenhub untuk melakukan integrasi radar.

"Kita sedang bekerjasama dengan Kemenhub untuk menggunakan radar-radar mereka sehingga bisa kita integrated dengan radar yang kita miliki," kata Hadi. 

Pada awal tahun yang lalu, dalam Rapim TNI AU di Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, (24/1), Hadi sempat menjelaskan 12 radar baru ini akan ditempatkan di daerah yang rawan pelanggaran. Selain itu, radar tersebut akan ditempatkan di daerah yang belum terjangkau.

"Sehingga jika ada pelanggaran, maka bisa kita deteksi. Radar itu akan digelar di mana saja, di Kupang, di Pontianak, di dekat Ambon, kemudian bagian Sumatera, jadi mana tempat yang bolong kita tempatkan radar itu," tutur Hadi saat itu. 

(Detik)

4 komentar:

  1. ilustrasi gambarnya kurang meyakinkan kurang 3-4 satrad mil. oiya mungki lagi dimatikan pas digambar haha!

    BalasHapus
  2. Radar yang gak bisa nyala 24x7

    BalasHapus
  3. Radar pertahanan udara indonesia bertaburan di seluruh nusantara tapi senjatanya ompong percuma sajaa . Moderensasi pertahanan kalau setengah stengah hanya bikin broker berpusat di singapure tambah kaya raya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muarif@setengah2 gmn?
      Mbok ea liat idonesia bukan negara kaya.. Proriaritas itu masih di pembangunan

      Hapus