24 April 2017

Sniper Targeting Pod akan Melengkapi Pesawat F-16A/B

24 April 2017

Sniper targeting pod (photo : Daniel Barackx)

Ini Daftar Kerja Sama Indonesia-AS di Bidang Energi dan Teknologi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi dan teknologi. Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bersifat business to business. Tercatat ada 11 MoU dengan nilai mencapai 10 miliar dolar AS. 

Dari jumlah tersebut, dua penandatanganan MoU disaksikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence. Sementara penandatanganan MoU lainnya disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Ignasius Jonan dan Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters.

F-16 serie A/B yang akan dipasangi Sniper targeting pod (photo : TNI AU)

Perjanjian kerja sama tersebut antara lain:

Honeywell telah dipilih oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk menyediakan 34 mesin turboprop TPE331 untuk NC212i selama empat tahun ke depan, yang akan meningkatkan kemampuan pesawat tersebut. Selain itu, Honeywell akan memberikan pelatihan TPE331 kepada para pakar mesin PTDI untuk meningkatkan keterampilan pemeliharan lini dan mentransfer pengetahuan teknis ke perusahaan berbasis lokal. Kesepakatan ini akan meningkatkan kinerja PTDI sebagai produsen pesawat, sekaligus membuka lapangan pekerjaan di AS.


RTAF telah lebih dulu mengupgrade kemampuan F-16A/B dengan Sniper targeting pod melalui program MLU (photo : thaidefensenews)

Lockheed Martin. Dalam kesepakatan ini, Angkatan Udara Indonesia akan membeli sniper advanced targeting pods produksi Lockheed Martin. Teknologi canggih, yang akan melengkapi pesawat F-16A/B yang ditempatkan di Pangkalan Udara Iswahyudi ini, akan meningkatkan ketahanan maritim dan wilayah Indonesia dalam menjalankan operasi bersama Amerika Serikat dan mitra-mitra regional lainnya. Lockheed Martin akan memproduksi sniper ATP di Orlando, Florida dan bekerja sama dengan AU untuk melatih para pilot beserta personil pemeliharaan.

See full article Republika

13 komentar:

  1. Tidak ada lagi alasan untuk menganggap remeh kemampuan F16 . Bisa bahu membahu dengan The flankers dalam memepertahankan wilayah kita ..

    Semoga kedepannya bisa dilengkapi dengan Conformal Fuel Tanks (CFTs)seperti punya Isroil sehingga bisa terbang lebih lama mengimbangi SU30.

    BalasHapus
  2. Lobby lobby tkngkat tinggi berdiplomasi aturannya jangan asal yess.. yess mirip sapi di pegang hidungnya ... wapres america datang sennang bukan kepalang jutaan ton mas di papua boleh di angkut mentah nya lagi alias bagi hasilnya tidak jellas ...kembali f16 a/b tni au hanya akan di pasangi targeting pod sniper tidak di sertai peningkatan kualitas persenjataan pesawat itu ...tergambar america belllom mau memberikan rudal jarak menengah amram kepada tni angkatan udara . Jadi percuma sajaa jika hanya di lengkapi penambahan pod targeting sniper hanya bisa buat foto foto doang .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukannya amraam sdh dikasih om..! Lupa yaa..!?

      Hapus
    2. sudah dipesan om tinggal datang aja.

      Hapus
    3. mungkin yg dimaksudkan AIM-120D ??

      1st di asean mungkin..

      Hapus
    4. Muarif@browsing dulu baru koment,
      Jangan terbiasa menyalahkan orang lain(negara) tapi intropeksi diri dulu,
      Mau beli yang tercanggih emang kita punya duit?

      Hapus
    5. @Zaka Muarif mah emang ga punya otak. Selama bukan beli barang Rusia dia kaga bakal seneng. Kalau ada yang berani belain barang barat, langsung dia katain antek barat. Doi mah dicuekin aja bos.

      Hapus
    6. Gerharda@hahhahaha pantes kalau gitu, ngoceh gak karu2an

      Hapus
  3. Yg jd saya heran apakah sniper pod utk F-16A/B(OCU)?... bukan nya targeting pod Sniper ini utk F-16 blok-52id sepaket pembelian 24 unit F-16 ex USAF guardian. Mungkin "Republika" salah menyebutkan lah F-16A/B blok 16(OCU) mna bsa di pasang targeting pod sniper kecuali klo di upgrade dulu ke eMLU.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Restu@F16 A/B kan mau di MLU

      kebiasaan disini senjata di jual terpisah

      Hapus
    2. om restu yg bnar kok. kalo liat biaya buat MLU a/b ocu kita, kayaknya tetep gak bisa buat atp.

      brita republikanya bner(cek web), cmn mimin sini yg tidak bnar memposting poto dan penjelasannya, bgitchu, tung tung tung buat mimin haha!

      Hapus
    3. palu@kita gak tau sejauh mana proyek MLU hanya sebatas pergantian struktur dan frame aja atau plus upgrade, biasax di global gak pernah di jabarkan,

      Hapus