08 April 2017

KONGSBERG Signs Contract with Australia to Integrate New Capability for the Joint Strike Missile

08 April 2017


Kongsberg Joint Strike Missile (photo : Kongsberg)

Kongsberg Defence Systems (KONGSBERG) has entered into a contract with the Australian Department of Defence worth 150 MNOK for integration of a new capability in the Joint Strike Missile (JSM).

This contract is a result of the agreement reached between the Norwegian and Australian Governments initialized during the visit by Norwegian State Secretary of Defence, Mr. Øystein Bø to Australia in 2015.

JSM is the 5th generation long-range precision strike missile that will be integrated for internal carriage on the F-35. Using a combination of advanced materials, ability to fly low, while following the terrain and using advanced passive seekers, the missile is extremely difficult to detect and stop even for the most advanced countermeasures and defence systems.

The unique state-of-the-art RF-seeker sensor, developed by BAE Systems Australia, will enable JSM to locate targets on the basis of their electronic signature. This will further strengthen the capabilities of JSM for the most challenging scenarios in a modern battlefield.

“We are very pleased that Australia joins the development of JSM by funding the integration of the RF seeker and that we together can increase the JSM capabilities”, says Eirik Lie, President of Kongsberg Defence Systems.

(Kongsberg)

11 komentar:

  1. oot ,ini ada berita kemampuan SU27 Indonesia sesudah di upgrade ,radar sama dengan SU35????

    http://jakartagreater.com/indonesia-upgrade-3-su-27skm-menjadi-mirip-dengan-su-35/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makane mulai sekarang ga usah berharap lg punya su-35...karena udah dibelikan pespur yang "mirip" aka setara, heeeee

      Hapus
  2. Preett lah kalau JKGR penuh hoax

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lu baca sumbernya di bagian bawah . Itu kalo masih tak percaya.

      Hapus
    2. JKGR memang suka nambah2in

      di tempat lain di beritab hanya upgrade gak ada yang bilang upgrade setara su35
      lagian aneh upgrade setara su35 kok di belarusia bukan rusia
      situs yang suka ngehoax kok di percaya

      Hapus
    3. watch out for Indonesian flankers :
      https://www.youtube.com/watch?v=XCbQZPi5jxM

      Hapus
  3. " JSM is the 5th generation long-range precision strike missile that will be integrated for internal carriage on the F-35. Using a combination of advanced materials, ability to fly low, while following the terrain and using advanced passive seekers, the missile is extremely difficult to detect and stop even for the most advanced countermeasures and defence systems. "

    Negara lain selalu saja ada berita bagus tentang pembuatan RUDAL ,Indonesia sudah ditunggu lama belum ada juga perkembangan baru . Padahal kemampuan membuat rudal secara mandiri adalah salah satu sasaran dalam MEF .
    Kerjasama dengan China jelas sudah gagal tapi tak ada alternatif lain dicari ?
    Malah sibuk urusan angkut angkut,pesawat angkut ,hely angkut ,kendaraan angkut pasukan . Hadeh ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. JSM adalah rudal jarak jauh generasi ke 5 yang disiapkan untuk dipasang dalam pesawat F35 .Menggunakan perpaduan material maju ,dan bisa terbang rendah mengikuti permukaan bumi dengan menggunakan pencari pasiv , rudal akan sulit dideteksi dan dihentikan dengan sitem pertahanan yang paling maju sekalipun .

      Keterangannya seperti mengalahkan kemampuan TOMAHAWK Amerika.

      Hapus
  4. Negara sebelah ausi mengutamakan bangsa ku duluu bukan kawasan ...kawasan . Beda petinggi negara di kapital jakarta di hapusi di cokokin loby loby asing sedikt saja enak makan enak tidur lupa sejarah nkri dalam kepungan negara agresor . Padahal ke sempatan memprkuat diri datang nya masa damai .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perasaan sebelahnya aussy tu new zealand bro....

      Hapus
  5. Untuk mewujudkan tol udara, rencana straregi (renstra) minimum essential force (MEF) II memprioritaskan pengadaan sejumlah pesawat angkut.

    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadisenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menjelaskan, kebijakan pemerintah membangun poros maritim dunia harus didukung oleh TNI dan pihak terkait.

    TNI AU dengan konsep dan rencana strategi (renstra) yang dimilikinya akan mendukung kebijakan itu dengan membuat tol udara.

    Sedikit melenceng dr MEF original, sepertinya pengadaan pesawar tempur bukan prioritas

    BalasHapus